Ikan gabus merupakan ikan yang memiliki habitat di rawa – rawa, kalau di jawa timur dikenal dengan nama ikan “kothes”. Kalau di Cirebon dsk dikenal dengan Ikan Boncel untuk yang Besar dan Kocolan untuk yg Kecil. Ikan ini termasuk ikan yang kuat dalam pertahanan hidupnya karena mampu hidup di lingkungan yang berlumpur dan miskin oksigen karena memiliki labyrint. Meski dapat hidup di rawa, ikan gabus juga menyenangi perairan yang tenang dari danau, waduk dan sungai.
Ikan gabus merupakan ikan yang termasuk dalam ikan predator, atau ikan pemangsa dan memiliki sifat karnivora, makanannya yang utama adalah udang air tawar, ikan kecil, kepiting, katak, dan cacing, serta berbagai serangga yang hidup di perairannya. Ikan gabus merupakan pemangsa yang rakus terutama dalam memangsa umpannya, pengalaman memancing ikan ini, anda hanya perlu meletakkan umpan di dekat liang tempat persembunyiannya atau di bawah batu, dan ikan ini akan dengan rakusnya memangsa umpan kita, bahkan sering sekali mata kail yang tertelan oleh ikan ini sampai jauh di dalam perut dan harus membelah tubuhnya untuk mengeluarkannya.
Ikan gabus terdiri dari berbagai jenis spesies yakni: Ikan gabus ( Ophiocephalus Striatus ) dikenal di kalimantan sebagai ikan Aruwan atau ikan Tola di Sulawesi, atau ikan Kayu di Bali. Dengan ciri punggungnya yang berwarna coklat dan panjang maksimal 90 cm. Ikan kehung ( Ophiocephalus Melanoptus )Dikenal sebagai ikan Bujuk di Palembang dan ikan kehung di Kalimantan, earna tubuhnya agak coklat kehitaman denagn berat mencapai 750 gram dan panjang maksimum 65 cm.
Ikan kerandang ( Ophiocephalus pleurophthamus ) dikenal sebagai ikan serancang di Palembang dan ikan mikau di Kalimantan. Warna tubuhnya agak kuning dan coklat agak kehitaman dengan perut warnanya agak putih dengan berat maksimal 0,5 kg panjang tubuh maksimal 40 cm. , Ikan Unggui ( Ophicephalus bankanensis ) dikenal di Palembang dan memiliki punggung berwarna coklat sementara perutnya warnanya lebih terang. Bobot maksimumnya adalah 1 kg per ekor. Dan panjang 24 cm. dan yang terakhir adalah ikan toman ( Ophicepalus micropeltes ) ikan ini banyak terdapat di Sumatera Utara dan Palembang. Dipulau Jawa ikan ini disebut dengan ikan Buhung atau Tobang. Saat muda ikan ini berwarna merah namun jika sudah dewasa berganti warna hijau kebiruan dan bercampur ungu. Dapat mencapai 3 kg per ekornya dengan panjang sekitar 64 cm.
Gabus…..adalah salah satu predator air tawar.
Ikan ini memangsa ikan-ikan kecil bahkan anakan dia sendiri pun bisa di
makanya. Bukan hanya ikan kecil, gabus juga pemangsa serangga bahkan
ikan gabus yang berukuran besar bisa juga makan anak itik. Cara mancing
ikan gabus bisa dengan menggunakan pancing tegeg dengan panjang 5 sampai
7 meter. Cara mancing dengan tegeg ini biasanya di pakai oleh pemancing
yang mencari lokasi di daerah persawahan dan juga rawa. Tapi kalau
menurut saya lebih cocok di gunakan di sawah karena lebih memudahkan
kita menjangkau lokasi yang sekiranya ada ikannya. Mancing dengan cara
ini bisa menggunakan anak katak sebagai umpanya. Tapi jangan
salah…..biasanya selain ikan gabus, anak katak merupakan makanan favorit
ular. Jadi hati-hati…jangan sampai anda dapat ular. Pengalaman
pribadi………..
Cara pertama yang biasa saya pakai adalah ;
1. siapkan joran dengan panjang kira-kira 7 meter
2. senar yang di gunakan kira-kira lebih pendek 1 meter dari joran
3. penyangga pada paha
4. umpan
5. mata kail ukuran besar
umpan yang biasa saya oakai untuk mancing gabus dengan cara ini adalah katak kecil. Caranya adalah ;
1. kaitkan katak pada mata kail
2. lemparkan umpan kelokasi yang menjadi target
3. gerak-gerakan joran. Tujuanya adalah untuk mencari perhatian ikan.
Ikan
gabus biasanya tertarik dengan gerakan-gerakan yang terjadi di atas
air. Dan jika anda beruntung, ikan gabus akan langsung menyambar katak
yang tadi kita kaitkan pada kail. Maknyuslah pokonya ikan gabus itu
tarikanya………….
Cara yang kedua yang biasa
saya pakai adalah dengan menggunakan reelan. Cara ini sering saya pakai
pada saat saya mencing ke lokasi yang berair dalam seperti waduk dan
sungai. Umpan yang biasa saya pakai adalah ulat. Bisa pakai cilung atau
juga ulat daun pisang. Kadang-kadang saya juga pakai anakan ikan mas.
Tapi lagi-lagi harus berhadapan dengan ular sebagai pemangsa kedua
selain gabus. Makanya umpan yang satu ini jarang sekali saya pakai.
Persiapanya adalah ;
1. joran dengan panjang kira-kira 1 sampai 1,5 meter
2. senar berukuran sedang
3. pelampung
4. pemberat/timah kecil
5. umpan…
Kalau
cilung bisa kita dapatkan di toko-toko pancing di mana saja. Ini adalah
salah satu jenis mancing kegemaran saya. Berburu ikan liar buat saya
lebih menyenangkan dari pada saya harus datang ke pemancingan.
Caranya adalah ;
1. setting pelampung sampai kira-kira pelampung tertidur
2. setelah umpan terpasang lalu lemparkan umpan ke tepi sungai atau ke lokasi yang dekat dengan tumbuhan air
3. biarkan pancing bekerja sendiri menarik perhatian ikan
4. berbeda dengan cara yang pertama, yang kedua ini cenderung membutuhkan suasana yang tenang.
5. jika di makan, pelampung biasanya langsung tenggelam dan terus di tarik ke dasar. Ada juga pelampung berdiri dan bergerak maju tapi tidak ada gerakan turun naik seperti ikan mas pada saat memakan umpan.
Ikan
gabus biasanya bermain di dasar…..tapi jika ada gerakan yang menarik
perhatianya dia akan bergerak dan menyambar. Di rawa-rawa atau sungai
yang banyak kangkung atau tumbuhan air lainya sering kita temukan ikan
gabus yang melompat untuk menyambar serangga yang ada di daun. Selamat mencoba bagi anda yang belum pernah merasakan sensasi mancing gabus…………..
No comments:
Post a Comment